Indahnya Kebersamaan: Polsek Hu’u dan Bhayangkari Ranting Hu’u Berbagi Takjil untuk Masyarakat

Sore itu, langit mulai meredup, pertanda senja akan segera tiba. Angin sepoi-sepoi menyapu jalan raya Lintas Lakey, tempat di mana sekelompok orang berseragam biru dan beberapa perempuan berkerudung rapi berdiri dengan senyum penuh kehangatan. Mereka bukan sekadar petugas keamanan atau pendamping setia, tetapi juga sahabat bagi masyarakat yang mereka lindungi.

Pada Selasa, 11 Maret 2025, pukul 16.30 WITA, Polsek Hu’u bersama Bhayangkari Ranting Hu’u melaksanakan kegiatan berbagi takjil kepada para pengguna jalan dan masyarakat sekitar. Di depan Mako Polsek Hu’u, ratusan bungkus kolak pisang dan kawoso disiapkan dengan penuh cinta, bukan sekadar untuk mengisi perut yang kosong, tetapi juga untuk menghangatkan hati mereka yang menerima.

Dipimpin langsung oleh Kapolsek Hu’u, IPDA Samsul Rizal, dan didampingi oleh Ketua Bhayangkari Ranting Hu’u, Sri Hana Rizal, kegiatan ini bukan hanya bentuk kepedulian sosial, tetapi juga ungkapan kasih dan persaudaraan di bulan suci.

Dengan penuh kelembutan, tangan-tangan para anggota Polsek dan Bhayangkari menyerahkan setiap bungkus takjil kepada para pengendara yang berhenti sejenak. Ada senyum bahagia dari seorang bapak pengemudi becak motor, yang sejak pagi belum sempat beristirahat. Ada tatapan haru dari seorang ibu pedagang kecil, yang menerima takjil sambil mengucapkan terima kasih dengan suara bergetar. Ada pula sekelompok anak-anak, yang tak mampu menyembunyikan kegembiraan mereka saat menerima bingkisan sederhana namun penuh makna.

Dalam momen tersebut, tidak ada batas antara seragam dan rakyat, antara aparat dan masyarakat. Semua larut dalam kebersamaan, saling berbagi, saling tersenyum, dan saling mendoakan. “Kami ingin lebih dekat dengan masyarakat, tidak hanya dalam tugas menjaga keamanan, tetapi juga dalam setiap momen yang penuh makna seperti ini,” ujar IPDA Samsul Rizal dengan mata berbinar.

Ketua Bhayangkari Ranting Hu’u, Sri Hana Rizal, menambahkan, “Bulan Ramadhan adalah waktu terbaik untuk berbagi dan mempererat silaturahmi. Semoga apa yang kami lakukan hari ini bisa menginspirasi lebih banyak orang untuk menebarkan kebaikan.”

Sore itu, takjil bukan sekadar makanan berbuka puasa, melainkan simbol kasih sayang dan harapan. Dan ketika matahari perlahan tenggelam di ufuk barat, doa-doa pun terlantun, membawa harapan agar kebaikan ini terus berlanjut.

Kegiatan berbagi takjil ini berakhir pada pukul 17.00 WITA, dengan suasana yang penuh haru dan kehangatan. Tak ada yang lebih indah dari melihat senyum bahagia di wajah mereka yang menerima, dan tak ada yang lebih berharga dari berbagi dengan hati yang tulus.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *